Selamat datang di kelas kimia SMA Negeri 5 Luwu Utara

Wednesday, February 13, 2019

Soal Larutan Penyangga


Soal 1
Campuran di bawah ini merupakan komponen larutan penyangga, kecuali ....
A.  NH4Cl dan NH3                                          
B.CH3COONa dan CH3COOH                      
C.CH3COOH dan NaOH
D.  NaOH dan NaHCO3
E.  NaOH dan HCl
Jawaban : E
Pembahasan :
Penyangga itu ada dua jenis yaitu penyangga asam (komponennya : asam lemah + basa konjugasinya) dan penyangga basa (komponennya : basa lemah + asam konjugasinya). Komponen penyangga asam dapat dibuat dari campuran asam lemah + basa kuat atau asam lemah + garamnya dan komponen penyangga basa dapat dibuat dari campuran basa lemah + asam kuat atau basa lemah + garamnya.
·         NH4Cl dan NH3 = basa lemah + garamnya (penyangga)
·         CH3COONa dan CH3COOH = garam + asam lemah (penyangga)
·         CH3COOH dan NaOH = asam lemah + basa kuat (penyangga)
·         NaOH dan NaHCO3 = basa kuat + garam (penyangga)
·         NaOH dan HCl = basa kuat + asam kuat (bukan penyangga)

Soal 2
Campuran larutan di bawah ini yang dapat membentuk campuran penyangga adalah ....
A.  Larutan HCl dengan larutan NH4Cl
B.Larutan CH3COOH dengan larutan C6H5COOK
C.Larutan C2H5OH dengan larutan C2H5ONa
D.  Larutan Ca(OH)2 dengan larutan CaCl2
E.  Larutan HCOOH dengan larutan HCOONa
Jawaban : B
Pembahasan :
Pembuatan larutan penyangga asam dan basa :
Larutan Penyangga Asam
Larutan Penyangga Basa
Asam lemah + Garamnya
Basa lemah + Garamnya
Asam lemah  berlebih + basa kuat
Basa lemah berlebih + Asam kuat
Garam asam lemah berlebih + Asam/Basa kuat
Garam basa lemah berlebih + Asam/Basa kuat

·        HCl (asam kuat) dengan NH4Cl (garam dari basa lemah)
·        CH3COOH (asam lemah) dengan C6H5COOK (garam dari asam lemah)
·     C2H5OH (asam lemah dan basa lemah) dengan C2H5ONa (asam lemah dan basa lemah)
·        Ca(OH)2  (basa kuat) dengan CaCl2 (garam dari asam kuat dan basa kuat)
·        HCOOH (asam lemah) dengan HCOONa (garam dari asam kuat dan basa lemah)

Soal 3
 Perhatikan data percobaan berikut.

Larutan

pH Awal
pH dengan penambahan sedikit
Basa
Asam
I
5,60
6,00
5,00
II
5,40
5,42
5,38
III
5,20
5,25
5,18
IV
8,20
8,80
7,80
V
9,20
9,60
8,70

Larutan yang mempunyai sifat penyangga adalah ....
A.    I dan II                                              
B.     II dan III                                            
C.     III dan IV
D.    III dan V
E.     IV dan V
Jawaban : B
Pembahasan :
Salah satu sifat penyangga adalah larutan yang pHnya relatif tetap pada penambahan sedikit asam dan/sedikit basa.
·    Larutan I : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan asam sebanyak 0,6.
·      Larutan II : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,02 sedangkan pada penambahan asam sebanyak 0,02.
·        Larutan III : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,05 sedangkan pada penambahan asam sebanyak 0,02.
·      Larutan IV : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,6 sedangkan pada penambahan asam sebanyak 0,4.

·     Larutan V : terjadi perubahan pH pada penambahan basa sebanyak 0,4 sedangkan pada penambahan asam sebanyak 0,5.

Soal Perhitungan Hidrolisis garam

Soal:
pH dari larutan yang merupakan campuran dari 100mL CH3COOH 0,2 M dan 100 ml NaOH 0,2 M , jika Ka CH3COOH = 10-5 adalah ....
A.   9
B.   8
C.   7
D.   10
E.   11
Pembahasan
CH3COOH = 0,1 L x 0,2 mol/L
        = 0,02 mol
        NaOH  = 0,1 L x 0,2 mol/L
        = 0,02 mol
Untuk menentukan jenis reaksi asam basa yang terjadi maka dapat ditentukan dengan membuat table ABS
Reaksi
CH3COOH     +    NaOH      ÃŸÃ     CH3COONa      +     H2O
Awal
0,02 mol
0,02 mol
-
-
Bereaksi
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol
0,02 mol
Sisa
-
-
0,02 mol
0,02 mol
Berdasarkan table ABS diatas maka reaksi asam basa yang terjadi adalah reaksi hidrolisis. Indikatornya adalah kedua pereaksi habis bereaksi sehingga pH dapat ditentukan dengan cara:
Menentukan nilai konsentrasi garam:
[CH3COONa] = Mol garam/Volume total (L)
                      = 0,02 mol/0,2 L
                      = 0,1 M
Setelah konsentrasi garam ditentukan maka langkah selanjutnya adalah menentukan nilai [OH-] dengan cara:
[OH-] = ((Kw x [CH3COONa] /Ka)1/2
         = ((1 x 10-14) x (1 x 10-1))/ 1 x 10-5)1/2
         = 1 x 10-5
Langkah selanjutnya adalah menghitung nilai pOH dengan cara:
pOH = -log [OH-]  
        = - log 1 x 10-5
        = 5
Maka nilai pH dapat dihitung dengan persamaan:
pH = 14 - pOH
      = 14 – 5 = 9

                                                                                                Jawaban : A

Soal Perhitungan pH Hidrolisis


Soal 1
pH dari larutan garam NH4CN  0,2M. Diketahui Ka HCN = 4,0 x 10­-10 mol/L, KbNH3 = 1,8 x 10­­-5 mol/L adalah .....
A. 8,287                    
B. 8,227                                
C. 8,872
D. 8,827
E.  8,927

Pembahasan
[H+] = ((Kw x Ka)/Kb)1/2
        = ((1 x 10-14) x (4 x 10-10)/ 1,8 x 10-5)1/2
        = 14,9 x 10-10

pH  = -log [H+]
       = -log (14,9 x 10-10)
            = 8.827


     Soal 2
      
     Jika 5,35 g NH4Cl ( Mr = 53,5 ) dilarutkan dalam air hingga volumenya menjadi 250 mL, akan diperoleh larutan dengan pH . . . .(KbNH3 = 1x 10-5)
A.      5 – log 2                                                              
B.      9 – log 4                                                              
C.      5
D.     5 + log 4
E.      9 – log 4
Pembahasan
Mol NH4Cl  = Massa/Mr
                     = 5,35 gram/53,5 gram  mol-1
                                = 0,1 mol
[NH4CL] = Mol/Volume (L)
                = 0,1 mol/0,25 L
                =  0,4 M

Garam NH4Cl berasal dari basa lemah dan asam  kuat berarti bersifat asam sehingga ion [H+] dapat ditentukan dengan cara:
[H+] = ((Kw x [NH4Cl] /Kb)1/2
         = ((1 x 10-14) x (4 x 10-1))/ 1 x 10-5)1/2
         = 2 x 10-5
   pH = -log [H+]  
        = - log 2 x 10-5
        = 5 – log 2
  

Tuesday, February 12, 2019

Soal Persilangan UN Biologi 2018



Soal:

Tikus rambut hitam ekor panjang (HHPP) disilangkan dengan tikus rambut putih ekor pendek (hhpp). Pada F2, beberapa kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai fenotip yang sama dengan induk yang dominan apabila F1 dikawinkan dengan sesamanya adalah ....
A. 6,25%
B. 18,75%
C. 25%
D. 56,25%
E. 100%

Jawaban:

D. 56,25%

Pembahasan:

P1: HHPP >< hhpp



G:  HP         hp



F1: HhPp


P2: HhPp >< HhPp



G: HP,Hp,hP,hp     HP,Hp,hP,hp



F2:

  1. HHPP   =  Hitam Panjang
  2. HHPp   =  Hitam Panjang
  3. HhPP   =  Hitam Panjang
  4. HhPp   =  Hitam Panjang
  5. HHPp   =  Hitam Panjang
  6. HHpp   =  Hitam Pendek
  7. HhPp   =  Hitam Panjang
  8. Hhpp   =  Hitam pendek
  9. HhPP   =  Hitam Panjang
  10. HhPp   =  Hitam Panjang
  11. hhPP   =  Putih Panjang 
  12. hhPp   =  Putih Panjang
  13. HhPh   =  Hitam Panjang
  14. Hhpp   =  Hitam Pendek
  15. hhPp   =  Putih Panjang
  16. hhpp    =  Putih Pendek


Sehingga diperoleh perbandingan F2 :


Hitam Panjang = 9
Hitam Pendek  = 3
Putih Panjang  = 3
Putih Pendek   = 1

Rasio: 9:3:3:1 

Kemungkinan munculnya tikus yang mempunyai fenotip yang sama dengan induk yang dominan berarti tikus yang ekor Hitam Panjang (Dominan) = 9/16 x 100 = 56,25%