Soal

Sebelum kita menyelesaikan persoalan di atas, ada baiknya jika sobat mereview materi yang berkaitan dengan efisiensi daya berikut ini:
Efisiensi (daya guna)
tidak semua daya yang diberikan ke suatu sistem (Pmasukan) diubah menjadi daya yang dihasilkan sistem tersebut (Pkeluaran).
Perbedaan Pmasukan dan Pkeluaran disebabkan oleh daya yang diberikan kepada suatu sistem tidak semuanya diubah menjadi bentuk daya yang kita butuhkan.
sebagai contoh, daya listrik yang digunakan untuk menyalakan lampu tidak semuanya diubah menjadi energi cahaya, ada sebagian daya listrik yang berubah menjadi panas.
besarnya efisiensi biasanya dinyatakan dalam persen :
Dalam pengerjaan soal bentuk persen ini harus diubah terlebih dahulu menjadi dalam bentuk pecahan atau desimal.
Setelah sobat memahami materi tentang efisiensi daya, saatnya menyelesaikan persoalan diatas.
Diketahui:
m = 200 g
c = 4,2 J / (g C)
T = 20°C
P₄ = 200 watt
Pb = 75% Pa
t₁ = 105 s
t₂ = 140 s
P₁ = .....?
Q = m. c. ∆T
= 200 • 4,2 • 20
= 200 • 84
= 16.800 J
P₂ = Q / t1
= 16.800 / 105
= 160 watt → daya keluaran
Pa = P2 / P1 • 100 %
= 160 / P1 • 100 %
Qa = Qb = Q
P₄ = Q / t2
= 16.800 / 140
= 120 J
Pb = P4 / P3 • 100 %
= 120 / 200 • 100%
= 60 %
Pb = 75 % Pa
60 % = 75 % • 160 / P1
P₁ = 160 • 75 % / 60
= 200
Maka daya pemanas A - 200 watt
No comments:
Post a Comment